Ayat Hadits tentang Nikah
Allah Swt
berfirman:
وَمِنْ
ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا
إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ
لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Alloh swt menciptakan untukmu istri, agar kamu tentram bersamanya, dan Allah juga menciptakan rasa kasih
sayang di antara merekaberdua.
Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدْ
اسْتَكْمَلَ نِصْفُ دِيْنِهِ
“Siapa yang
telah menikah maka ia menyempurnakan setengah agamanya”
BapakIbuhadirin
yang dimuliakan Allah Swt.
Ada empat kunci
kebahagiaan dalam kehidupan berumah tangga. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحُسَيْنِ ، عَنْ
أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :أَرْبَعٌ
مِنْ سَعَادَةِ المَرْءِ فِي الدُّنْيَا: أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالحِةَ،ٌ وَأَوْلَادُهُ
أَبْرَاراً، وَخُلَطَاؤُهُ صَالحِيِنَ، وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِي بَلَدِهِ.
“Diantara tanda kebahagiaan seseorang dalm
berkeluarga itu ada 4 perkara : memiliki isteri yang sholihah,
mempunyai anak yang berbakti, mempunyai teman yang shalih dan mencari rizki
dinegerinya sendiri.” (HR. Dailami dari Ali RA).
kata "uswatun hasanah". Yaitu Nabi Muhammad Saw dan Nabi
Ibrohim AS. Allah Swt berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي
رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sesungguhnyatelahadapada (diri) Rasulullahitusuriteladan yang
baikbagimu”. (QS. 33:21)
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnyatelahadasuritauladan
yang baikbagimupada Ibrahim dan orang-orang yang bersamadengandia”.
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِاَهْلِهِ
"Yang
terbaik diantara kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya".
إنَّكَ لَنْ تُنفِقَ نفقةً تَبْتَغِيْ بِهَا وَجْهَ
اللهِ إلاَّ أُثِبْتَ عَلَيْهَا ، حَتَّى اللُّقْمَةَ تَجْعَلُهَا فِيْ فِيِّ امْرَأَتِكَ
"Tidaklah
kamu memberi satu nafkah pun yang kamu niatkan untuk mengharap Ridha Allah Swt,
kecuali kamu akan diberi pahala atasnya, begitu juga apa yang kamu letakkan pada
mulut istrimu". Dalam riwayat lain: “Sesungguhnya apa yang kamu nafkahkan
maka hal itu adalah sedekah hingga suapan yang kamu suapkan ke mulut
istrimu".
لَوْ كُنْتُ آمِرًا
لِأَحَدٍ أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh memerintahkan manusia bersujud kepada
manusia lain, aku akan perintahkan para istri untuk bersujud pada suami mereka
karena besarnya hak suami yang dianugerahkan Allah atas mereka".
خَيْرُ النِّسَاءِ إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا
سَرَّتْكَ وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ
فِي مَالِكَ وَنَفْسِهَا
“Istri yang paling baik adalah yang membahagiakanmu, saat kamu
memandangnya, yang mematuhimu kalau kamu menyuruhnya, dan memelihara kehormatan
dirinya dan hartamu bila kamu tidak ada disisinya.”
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ
وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ.
“Bila seorang wanita meninggal
dunia, dan suaminya ridho (dengan tingkah lakuknya
semasa hidupnya), maka wanita itu masuk
surga”.
إِذَا
صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا. دَخَلَتْ
مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّة شَاءَتْ.
“Jika seorang istri telah melaksanakan Shalat lima waktu, lalu menjaga kemaluannya, dan taat kepada
suaminya, maka ia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang ia sukai.”
Komentar
Posting Komentar